Kamis, 06 Oktober 2016

Sendiri

sendiri
Menyapa saya lebih sering merasa sendiri. Merasa seperti tak dianggap kehadiranku. Seperti terasingkan. Di tinggal orang yang sangat saya cintai entah karena apa. Jangan tanya apa yang saya rasa sekarang, andai kau tau, sedih, kecewa, rasanya seperti terhempas jatuh saat hampir kuraih, ahh sudahlah, ingin rasanya diri ini mengadu, meceritakan semuanya, menangis, tapi sudahlah mungki itu semua sudah tak berarti lagi, dan air mataku pun tak akan bisa untuk mengubah hal ini, ya lebih baik saya ikhlaskan, lebih baik saya memperbaiki diri.
Mungkin ini semua juga karena sikap ku yang terlalu kekanak kanakan, sikap diamku, sikapku yang terlalu tak peduli, sikapku yang tak perhatian. Tapi sungguh, inilah cara saya memperhatikan, inilah cara saya peduli, bahkan mungkin saya lebih peduli dan perhatian. Ya sudahlah.. sekarang syukur saja..
Jujur sempat suka sama sekarang, ya saya hanya diam tak berani mengungkapkan, bahkan ketika dia sudah jelas jelas memberi kode, dan apapun itu, saya tetap saja, sungguh saya benar" takut walaupun cuma sekedar bilang Suka.
Dan sekarang, mungkin sekarang adanya tak jauh berbeda. Ingin rasanya diri ini berkata aku juga suka kamu, sungguh.. aku suka. Namun sayang sampe sekarang itu pun tak saya lakukan. Sungguh bukan saya tak suka/apa. Bahkan dalam doa jelas" saya mohon agar bisa bersama mu, namun sayang saya tak berani mengungkapkan.
Ohh ayolah saya bosan dengan semua ini..
Mungkin lewat doa caraku mencintai mu, caraku menyayangimu. Sungguh dao adalah bukti cinta yg paling tulus adanya yang paling nyata adanya.. dan in syaa Allah saya akan tetap mendoakan mu ko, dan ketahuilah saya tetap sama, seseorang mengagumimu, seseorang yang mencintai mu, seseorang yg selalu menunggu mu, seperti saat kau lewat di lorong itu, during itu, seseorang yg selalu menanti senyum mu, cerita mu, dan semua tentang mu, karena bagimu kau tetap sama..
Ok semoga bisa istiqomah mendoakan mu, mengharapkan mu, karena bagiku marathon bukan soal siapa yang tercepat marathon soal siapa yang paling konsisten untuk menaklukannya, dan karena cinta buat soal siapa yang lebih awal atau pertama, tapi cinta itu soal siapa yang paling konsisten & istiqomah berjuang, bertahan hingga akhir..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar